Pagi ini bandung diselimuti hujan, membuat setiap orang
enggan meninggalkan selimutnya. Sempat terlintas pertanyaan, gimana bisa ada
orang kuat hidup tanpa selimut? Gimana bisa ada orang yang hanya mengandalkan
sehelai karton bekas untuk alas tidur? Sungguh, mereka pasti sangat disayang Allah SWT.
Embun masih betah singgah dikaca-kaca Damri. Mungkin dia pergi kalau matahari udah bangun. Tapi aku rasa hari ini matahari bangun kesiangan. Sama seperti aku. Harusnya aku berangkat pukul 6, tapi tadi selimut lagi-lagi menggoda. Resikonya aku bangun lebih siang setengah jam dan mau-ga mau harus menghadapi macetnya kopo.
Embun masih betah singgah dikaca-kaca Damri. Mungkin dia pergi kalau matahari udah bangun. Tapi aku rasa hari ini matahari bangun kesiangan. Sama seperti aku. Harusnya aku berangkat pukul 6, tapi tadi selimut lagi-lagi menggoda. Resikonya aku bangun lebih siang setengah jam dan mau-ga mau harus menghadapi macetnya kopo.
By the way, halo kopo! Udah hampir 2 minggu aku tinggal
di kopo. Satu hal yang ga pernah absen dari keseharian aku sekarang adalah
macet. Aku harus menyelusuri jalan-jalan kecil supaya bisa menyiasati macet.
Banyak angkot, mobil pribadi, truk, motor dan delman bersaing dijalan.
Hati-hati, karena tadi aja aazen sempat menyerempet roda delman, sampai kudanya
kepeleset. Kasihan kuda, maaf banget ya :(
Hari ini ibu dosen bilang ada uts take home. Semoga soal ujiannya gampang. :)
Didalam persegi panjang berjalan, alunan lagu "Another Rainy Day"nya Corinne Bailey Rae menemani perjalananku menuju tempat yang mereka sebut kampus.
Hari ini ibu dosen bilang ada uts take home. Semoga soal ujiannya gampang. :)
Didalam persegi panjang berjalan, alunan lagu "Another Rainy Day"nya Corinne Bailey Rae menemani perjalananku menuju tempat yang mereka sebut kampus.
Baiklah, aku mau mengamati pohon-pohon yang sedang menyerap
air hujan di pinggir jalan tol dulu. Semoga harimu menyenangkan :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar